Menteri Kesehatan RI
Prof.dr.Nila Djuwita F.Moeloek, Sp.M
Presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden
terpilih Jusuf Kalla, akhirnya mengumumkan menteri dan pejabat menteri yang
akan bekerja dalam kabinet. Prof.dr.Nila Djuwita F.Moeloek, Sp.M, terpilih
sebagai menteri kesehatan.
Ketika memperkenalkan jajaran menteri di kabinetnya, Presiden Jokowi menyebut Nila sebagai seseorang yang kaya pengalaman. "Ia adalah senior yang sangat berpengalaman," katanya di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/14).
Nama Nila Moeloek memang tidak asing di dunia kesehatan. Terlebih, dokter spesialis mata ini pernah diproyeksikan menjadi menteri kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu II era Susilo Bambang Yudhoyono. Tanpa alasan yang jelas, ia batal dilantik meski sudah mengikuti proses seleksi.
Nila lahir di Jakarta 11 April 1949 dan menjadi salah satu staf ahli divisi tumor mata di RSCM Kirana Jakarta. Ia merupakan istri dari dr.Farid Anfasa Moelok, menteri kesehatan pada Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden BJ.Habibie. Pasangan ini dikaruniai 3 anak, Muh.Reiza, Puti Alifah, dan Puti Annisa.
Selain masih aktif mengajar di program doktor pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Nila juga dipercaya menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2009-2014.
Sebagai utusan khusus, Nila adalah duta Presiden yang bertugas menyampaikan berbagai hal tentang MDGs, tidak saja kepada para pemangku kepentingan di kabupaten dan kota, tetapi juga nasional, regional, bahkan global.
Problem universal yang ingin ditanggulangi oleh program MDGs ini adalah kemiskinan absolut, belum terjangkaunya pendidikan, masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, rendahnya kesehatan anak, kesenjangan jender, penyebaran HIV/AIDS dan penyakit menular lain, kerusakan lingkungan, serta penggalangan kemitraan global.
Bekal pengalaman tersebut tampaknya dianggap cukup oleh Presiden Joko Widodo untuk mempercayakan tugas-tugas di kementrian kesehatan kepada Nila.
Dr. dr. Nila Djuwita Farid Moeloek, Sp.M., yang akrab dipanggil Nila, ini
seorang guru besar (pakar) dan aktivis kesehatan. Guru Besar dan Ketua Medical
Research Unit Fakultas Kedokteran UI, Dokter Spesialis Mata ini seorang pemimpin
yang aktif (aktifis) di berbagai organisasi. Kini telah ditunjuk Presiden Joko
Widodo menjadi Menteri Kesehatan RI, melengkapi kinerja Kabinet Kerja 2014.Ketika memperkenalkan jajaran menteri di kabinetnya, Presiden Jokowi menyebut Nila sebagai seseorang yang kaya pengalaman. "Ia adalah senior yang sangat berpengalaman," katanya di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/14).
Nama Nila Moeloek memang tidak asing di dunia kesehatan. Terlebih, dokter spesialis mata ini pernah diproyeksikan menjadi menteri kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu II era Susilo Bambang Yudhoyono. Tanpa alasan yang jelas, ia batal dilantik meski sudah mengikuti proses seleksi.
Nila lahir di Jakarta 11 April 1949 dan menjadi salah satu staf ahli divisi tumor mata di RSCM Kirana Jakarta. Ia merupakan istri dari dr.Farid Anfasa Moelok, menteri kesehatan pada Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden BJ.Habibie. Pasangan ini dikaruniai 3 anak, Muh.Reiza, Puti Alifah, dan Puti Annisa.
Selain masih aktif mengajar di program doktor pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Nila juga dipercaya menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2009-2014.
Sebagai utusan khusus, Nila adalah duta Presiden yang bertugas menyampaikan berbagai hal tentang MDGs, tidak saja kepada para pemangku kepentingan di kabupaten dan kota, tetapi juga nasional, regional, bahkan global.
Problem universal yang ingin ditanggulangi oleh program MDGs ini adalah kemiskinan absolut, belum terjangkaunya pendidikan, masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, rendahnya kesehatan anak, kesenjangan jender, penyebaran HIV/AIDS dan penyakit menular lain, kerusakan lingkungan, serta penggalangan kemitraan global.
Bekal pengalaman tersebut tampaknya dianggap cukup oleh Presiden Joko Widodo untuk mempercayakan tugas-tugas di kementrian kesehatan kepada Nila.
Selain menjabat Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan, dokter spesialis tumor mata yang cantik, ramah, energik dan cerdas, ini juga aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), anggota International Society Orbital Disorder, Oculoplastic and Lacrimal Surgery, Ketua BPK PP Perdami dan Ketua/Anggota Seminat Tumor Mata-Plastik Rekonstruksi Perdami.
Nila Djuwita Moeloek, dokter ahli bedah mata asal Sumatra Selatan berdarah Minang kelahiran 51 tahun silam. Selain menjabat Ketua Medical Research Unit FKUI sejak 2007, itu telah menjadi motor penelitian-penelitian di Fakultas Kedokteran UI.
Pemilik gelar Doktor (S-3) dalam Ilmu Kedokteran dari Universitas Indonesia dengan nilai cumlaude ini dianggap turut berperan dalam meningkatan peringkat UI menjadi posisi 201. Pada tahun 2009, Universitas Indonesia berada di peringkat 201 Times Higher Education – QS World University Ranking atau terbaik di Indonesia. Peringkat UI naik tajam dari posisi 287 pada tahun 2008.
nila moeloekNila Djuwita memang sudah sangat dikenal di FKUI. Dia alumni S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Juga meraih gelar S2, Spesialis Mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Gelar Doktor (S3) juga diraih dari FKUI dengan disertasi tentang Model Diagnostik Pemeriksaan Tumor Orbita, Dalam Upaya Penemuan Tumor Orbita lebih dini.
Mengenai kecintaannya kepada dunia kesehatan mata manusia, beliau memiliki kecintaan tersendiri terhadap tindakan-tindakan yang diambil pada penangangan pengobatan mata.
“Tapi dilain sisi juga, saya mencintai bagaimana spesialis mata mencitrakan sesuatu yang sesuai dengan kodrat sebagai wanita, yakni akrab dengan alat pisau, tapi karena saya agak kurang nyaman dengan pisau besar, saya pilih pisau yang lebih kecil, yang biasa dipakai tindakan mata (bedah mata-Red), selain itu, pisau juga lambing sebagai ketegasan,” jelas tutur beliau.
Agaknya ketegasan karakter yang dimilikinya membawa beliau kepada suatu sifat yang penuh konsistensi dan ketekunan. “Lakukan sesuatu pilihan dengan serius, jangan setengah-setengah,” ungkap jelasnya lebih jauh. (klikdokter.com)
DATA PRIBADI
Nama :
Prof. Dr. dr NILA DJUWITA MOELOEK, Sp.M (K)
Pangkat/Gol : Pembina
Utama Madya / IVD
Jabatan : Guru Besar FK Universitas Indonesia
Tempat /Tanggal Lahir
: Jakarta, 11 April 2014
Agama :
Islam
Nama Suami : Prof.
Dr. dr Faried Anfasa Moeloek, Sp.OG (K)
Nama Anak : 1.
Muhammad Reiza Moeloek, ST, MSc
2. Puti Alifa Bourdy Moeloek, ST
3.
Puti Annisa Roeslan Moeloek, ST
Menantu :
1. Elma Fitriani, SE, MBA
2. Julien Rim Bourdy, MSc
3. Rollando Roeslan, ST, MBA
Nama Cucu : 1.Eriq Ihsan Moeloek
2. Puti Amira Roeslan
3. Fahrel Ilham Moeloek
4. Puti Affaya Roeslan
5.
Anais Leila Puti
Alamat :
Jl.Micasa B3 Patra Jasa Kuningan Jakarta
Selatan
RIWAYAT
PENDIDIKAN
2007 Guru
Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Indonesia
2003 Doktor, Pasca Sarjana FK-UI, Indonesia
1998 Konsultan Onkologi Mata, Indonesia
1989 Pendidikan tambahan superspesialisasi, Kobe University, Jepang
1980 Pendidikan tambahan superspesialisasi, University of Amsterdam, Belanda
1974 Spesialis Ilmu Penyakit Mata, FK-UI, Indonesia
1968 Sarjana Kedokteran, FK-UI, Indonesia
2003 Doktor, Pasca Sarjana FK-UI, Indonesia
1998 Konsultan Onkologi Mata, Indonesia
1989 Pendidikan tambahan superspesialisasi, Kobe University, Jepang
1980 Pendidikan tambahan superspesialisasi, University of Amsterdam, Belanda
1974 Spesialis Ilmu Penyakit Mata, FK-UI, Indonesia
1968 Sarjana Kedokteran, FK-UI, Indonesia
JABATAN
STRUKTURAL
1974—sekarang
Staf pengajar Departemen Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2007 --sekarang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2007 – 2011 Ketua Medical Research Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2010—2014 Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium Development Goals
2007 --sekarang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2007 – 2011 Ketua Medical Research Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2010—2014 Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium Development Goals
RIWAYAT
ORGANISASI
2003—sekarang
Anggota Kolegium Oftalmologi Indonesia
1999—2004 Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan
2004 – 2009 Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan
2009 – sekarang Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan
2007—sekarang Ketua Teknis Medis Bank Mata Indonesia
2010 – sekarang Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia
2011 -- sekarang Ketua Yayasan AINI
2011 – sekarang Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia
Pendapat dan Harapan :
Pendapat saya bagi ibu Nila sudah sangat berpengalaman di bidang kesehatan Indonesia dan presiden Joko Widodo tidak salah mengamanahkan ibu Nila sebagai Menteri Kesehatan untuk periode 2014-2019. Beliau sangat konsisten dan tekun di bidang kesehatan. Saya sependapat dengan kata-kata beliau “Lakukan sesuatu pilihan dengan serius, jangan setengah-setengah,”ini sangat memotivasi saya untuk selalu konsisten terhadap pilihan saya saat ini.
Harapan saya untuk ibu Nila semoga beliau bekerja dengan baik,tegas,konsisten,jujur,terbuka, dan yang paling utama ialah tidak korupsi sepeser pun. Selamat bekerja ibu Menteri!!! Majukan kesehatan Nasional!
1999—2004 Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan
2004 – 2009 Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan
2009 – sekarang Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan
2007—sekarang Ketua Teknis Medis Bank Mata Indonesia
2010 – sekarang Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia
2011 -- sekarang Ketua Yayasan AINI
2011 – sekarang Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia
Pendapat dan Harapan :
Pendapat saya bagi ibu Nila sudah sangat berpengalaman di bidang kesehatan Indonesia dan presiden Joko Widodo tidak salah mengamanahkan ibu Nila sebagai Menteri Kesehatan untuk periode 2014-2019. Beliau sangat konsisten dan tekun di bidang kesehatan. Saya sependapat dengan kata-kata beliau “Lakukan sesuatu pilihan dengan serius, jangan setengah-setengah,”ini sangat memotivasi saya untuk selalu konsisten terhadap pilihan saya saat ini.
Harapan saya untuk ibu Nila semoga beliau bekerja dengan baik,tegas,konsisten,jujur,terbuka, dan yang paling utama ialah tidak korupsi sepeser pun. Selamat bekerja ibu Menteri!!! Majukan kesehatan Nasional!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar